elainan katup jantung adalah salah satu penyakit jantung yang sering ditemukan pada saat kehamilan yang dapat meningkatkan kejadian gagal jantung, morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin yang dikandung. Hal itu karena selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah yang mencapai 30-50% dan diikuti dengan meningkatnya curah jantung yang dapat menyebabkan sesak nafas dan menurunnya kemampuan aktivitas fisik. Hal tersebut umumnya muncul pada trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20-24 minggu dan bertahan hingga melahirkan, lalu mulai menurun 3 hari setelah melahirkan.
Jenis kelainan katup jantung ada 4 yaitu mitral stenosis (disebabkan oleh penyakit jantung rematik), mitral dan aorta regurgitasi, kelainan katup trikuspid dan katup jantung prostetik dengan terapi yang berbeda pula. Pada penyakit mitral stenosis, bila frekuensi detak jantung meningkat, maka pengisian saat diastolik menurun, lalu tekanan atrial meningkat sehingga menimbulkan kongesti paru dan edema sedangkan risiko lainnya adalah tromboemboli (kelainan pada masa nifas). Terapi yang diberikan untuk mengatasi gejala tersebut adalah diuretik, mengurangi asupan garam dan mengurangi aktivitas fisik. Jika melahirkan melalui vagina dapat dilakukan dengan bantuan anestesi pada epidural. Sedangkan melahirkan melalui sectio cesaria dapat dilakukan jika memang ada indikasi dari gangguan jalan lahir.
Jenis penyakit lainnya adalah mitral regurgitasi yang disebabkan oleh penyakit jantung rematik, endokarditis, prolaps atau penyakit jantung koneksi. Walau kadang berat, namun penyakit ini dapat ditoleransi oleh ibu hamil karena menurunkan tekanan vaskular sistemik. Tetapi bila timbul gejala gagal jantung maka dapat diberikan diuretik dan digoksin untuk memperbaiki gejala.
Stenosis aorta disebabkan kelainan kongenital (sejak lahir) yang apabila dianggap berat, maka dianjurkan untuk menunda kehamilan dan dilakukan operasi koreksi katup. Jika terlanjur hamil, bayinya kemungkinan akan lahir prematur, mengalami keterbelakangan mental, dan berat badan lahir rendah.
Kelainan katup jantung lainnya adalah regurgitasi aorta yang disebabkan oleh annulus aorta dilatasi, katup aorta bikuspid atau riwayat endokarditis. Sindrom ini dapat meningkatkan risiko selama kehamilan. Maka harus dilakukan kajian khusus dan ekokardiografi sebelum hamil. Ekokardiografi adalah prosedur diagnostik dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk mengamati struktur jantung dan pembuluh darah, serta menilai fungsi jantung.
Pada kelainan katup prostetik berisiko menyebabkan mortalitas/kematian maternal sebesar 1-4% yang umumnya disebabkan oleh tromboemboli. Maka perlu dilakukan pengkajian risiko dan pengawasan ketat terhadap terapi antikoagulan. Namun ada beberapa cara dalam memberikan antikoagulan saat kehamilan, salah satunya dengan pemberian heparin pada awal kehamilan sampai 12 minggu, dilanjutkan pemberian warfarin dari 12-36 minggu dan dilanjutkan dengan heparin kemali sampai melahirkan.
Disimpulkan oleh: Laily Hanifah dari buku berjudul Penyakit-Penyakit Pada Kehamilan: Peran Seorang Internis, diterbitkan oleh Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Sumber: http://www.kesrepro.info/?q=node/538
0 komentar:
Posting Komentar